Selasa, 18 September 2012

contoh laporan osmosis


I. Judul kegiatan dan Tanggal praktikum
  1. Judul Kegiatan            : Mengamati Peristiwa Osmosis dan Difusi
  2. Tanggal Praktikum      : Rabu, 29 Agustus 2012
II. Tujuan Percobaan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengamati pengaruh peristiwa osmosis dan difusi terhadap massa benda
III. Dasar teori
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
  • Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
  • Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
  • Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
  • Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
  • Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Osmosis adalah difusi zat pelarut melintasi membran. Pada makhluk hidup zat pelarut selalu air. Osmosis didefinisikan sebagai pergerakan air (zat pelarut) melalui membran permeabel selektif, dari area dengan konsentrasi air yang tinggi ke area dengan konsentrasi air yang rendah (James, 2008). Beberapa faktor yang mempengaruhi difusi antara lain sebagai berikut :
1. Ukuran partikel, semakin kecil, cepat partikel itu akan bergerak,sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
2. Ketebalan membran, semakin tebal membran, semakin lambatkecepatan difusi.
3. Luas suatu area, semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
4. Jarak, semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya
5. Suhu, semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka semakin cepat pula kecepatan difusinya (Anonim A, 2009).



Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan osmosis,antara lain :
1.Ukuran zat terlarut, semakin banyak zat terlarut maka kecepatan osmosisnya semakin cepat.
2. Ketebalan membran, semakin tebal suatu membran akan menghambat terjadinya osmosis.
3.Luas permukaan membran, kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan membran untuk resapan lebih besar.

IV.Alat dan bahan
Alat:                                  Bahan :
1.      Neraca digital              1. Larutan gula (5%, 10%, 15%)
2.      Cutter                          2. Air
3.      4 cawan                       3. Larutan garam (5%, 10%, 15%)
4.      Lap                              4. Wortel
5.      Beaker                         5. Kentang
6.      Kertas buram
7.      Sendok

V. Langkah Kerja:
      1. Kupas dan potong wortel dan kentang berbentuk kubus masing-masing sebanyak 8 potong
2. Ambil air dan larutan gula (5%, 10%, 15%) kemudian masukkan pada masing- masing cawan yang telah ditandai
3. Timbanglah berat kentang dan wortel yang berbentuk kubus
4. Masukkan potongan kentang dan wortel di setiap cawan selama 15 menit
5. Setelah 15 menit, potongan wortel dan kentang itu di angkat dan dibiarkan diatas kertas buram sampai kering
6. Setelah kering, timbanglah berat potongan wortel dan kentang. Kemudian catatlah hasilnya pada sebuah tabel
7. Ulangi langkah ke-2 sampai ke-7 dengan mengganti larutan gula menjadi larutan garam










VI. Hasil Pengamatan
            Larutan Gula
No
Bahan
Berat awal
(gr)
Berat Akhir (gr)
Larutan gula 5%
10%
15%
Air
1
Wortel
Air    = 2,1
5%    = 1,8
10 % = 2,1
15 % = 1,8



2,2
1,9




2,2




1,9

2
Kentang
Air   = 2
5 %   = 2
10 % = 1,5
15 % = 1,9



2
2,1




1,5




1,9


            Larutan Garam
No
Bahan
Berat awal
(gr)
Berat Akhir (gr)
Larutan garam 5%
10%
15%
Air
1
Wortel
Air    = 2,1
5%    = 1,6
10 % = 1,6
15 % = 1,9



2,2
1,5




1,5




1,5

2
Kentang
Air    = 2
5 %   = 1,3
10 % = 1,6
15 % = 1,3



2
1,2




1,3




1


VII. Pembahasan:
Dalam praktikum ini, praktikan memulai dengan megupas dan memotong wortel dan kentang berbentuk kubus masing-masing sebanyak 8 potong. Selanjutnya praktikan mengambil air dan larutan gula (5%, 10%, 15%) kemudian memasukkan pada masing- masing cawan yang telah ditandai. Lalu praktikan menimbang berat kentang dan wortel yang berbentuk kubus. Selanjutnya praktikan memasukkan potongan kentang dan wortel di setiap cawan selama 15 menit. Langkah selanjutnya adalah meletakkan potongan wortel dan kentang itu dan di angkat kemudian dibiarkan diatas kertas buram sampai kering. Setelah kering, praktikan menimbang berat potongan wortel dan kentang. Kemudian praktikan mencatat hasilnya pada sebuah tabel. Praktikan mengulangi langkah ke-2 sampai ke-7 dengan mengganti larutan gula menjadi larutan garam.
Hasilnya pada larutan gula 5%, 10 %, dan 15%  berat awal wortelnya sebesar 1,8 gr; 2,1 gr; dan 1,8 gr. Pada air berat awal wortelnya sebesar 2,1 gr. Berat akhir wortel pada larutan gula 5%, 10%, 15% adalah  1,9 gr; 2,2 gr; dan 1,9 gr. Pada air berat akhir wortelnya adalah 2,1 gr. Sedangkan pada larutan gula 5%, 10 %, dan 15%  berat awal kentangnya sebesar 2 gr; 1,5 gr; dan 1,9 gr. Pada air berat awal kentangnyanya sebesar 2 gr. Berat akhir kentang pada larutan gula 5%, 10%, 15% adalah  2,1 gr; 1,5 gr; dan 1,9 gr. Pada air berat akhir kentangnya adalah 2 gr. Pada larutan garam, 5%, 10 %, dan 15%  berat awal wortelnya sebesar 1,6 gr; 1,6 gr; dan 1,7 gr. Pada air berat awalnya sebesar 2,1 gr. Berat akhir pada larutan garam 5%, 10%, 15% adalah  1,3 gr; 1,6 gr; dan 1,3 gr. Pada air berat akhirnya adalah 2 gr. Sedangkan pada larutan garam 5%, 10 %, dan 15%  berat awal kentangnya sebesar 1,3 gr; 1,6 gr; dan 1,3 gr. Pada air berat awal kentangnyanya sebesar 2 gr. Berat akhir kentang pada larutan garam 5%, 10%, 15% adalah  1,2 gr; 1,3gr; dan 1 gr. Pada air berat akhir kentangnya adalah 2 gr.
Pada eksperimen pengentasan wortel  dari air berat mula-mula adalah 2,1 gram. Setelah mengalami perendaman selama 15 menit didalam larutan dengan konsentrasi 0%, potongan wortel tersebut ditimbang lagi dan beratnya menjadi 2,2 gram. Berat awal dan berat akhir dari wortel tersebut menunjukkan perubahan. Hal ini berarti potongan wortel mengalami perpindahan molekul.
Pada eksperimen kentang berat mula-mula adalah 2 gram. Setelah direndam dalam larutan gula selama 15 menit dengan konsentrasi 5%, potongan kentang ditimbang dan beratnya  menjadi 2,1 gram. Berat kentang setelah direndam dalam air bertambah 0,1 gram. Hal ini berarti telah terjadi perpindahan molekul selama potongan kentang direndam dalam larutan gula 5%. Dalam hal ini, konsentrasi air dalam larutan gula 5% adalah 95%, sedangkan konsentrasi air dalam potongan kentang kurang dari 95%. Akibat perbedaan konsentrasi tersebut, molekul air dari larutan gula berpindah ke potongan kentang.
Pada eksperimen wortel  berat mula-mula adalah 1,6 gram. Setelah direndam dalam larutan garam 10% selama 15 menit, potongan wortel ditimbang dan beratnya menjadi 1,5 gram. Berat wortel berkurang 0,1 gram. Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi perpindahan molekul selama potongan wortel direndam dalam larutan garam 10%. Konsentrasi air dalam larutan garam 10% adalah 90% sedangkan konsentrasi air dalam potongan wortel lebih dari 90%. Akibat perbedaan konsentrasi tersebut molekul air dari potongan wortel berpindah ke larutan garam. Konsentrasi yang tinggi menyebabkan wortel mengapung.

Pada eksperimen kentang berat mula-mula adalah 1,3 gram. Setelah direndam dalam larutan garam 15% selama 15 menit, potongan kentang ditimbang dan beratnya menjadi 1 gram. Berat kentang berkurang 0,3 gram. Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi perpindahan molekul selama potongan kentang direndam dalam larutan garam 15%. Konsentrasi air dalam larutan garam 15% adalah 85% sedangkan konsentrasi air dalam potongan kentang lebih dari 85%. Akibat perbedaan konsentrasi tersebut molekul air dari potongan kentang berpindah ke larutan garam. Konsentrasi yang tinggi menyebabkan kentang mengapung.
Dari hasil percobaan tersebut, praktikan mengamati bahwa bahan yang di letakkan pada larutan gula maka beratnya akan bertambah (mengalami peristiwa difusi) . Sedangkan bahan yang di letakkan pada larutan garam maka berat benda akan berkurang (mengalami peristiwa osmosis).
Apabila larutan gula dibuat makin pekat, konsentrasinya semakin besar, maka kekurangan berat yang dialami oleh potongan kentang itu akan semakin besar dan cepat karena perbedaan konsentrasi zat semakin besar. Hal tersebut mengakibatkan air semakin cepat berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
Larutan hipotonis adalah larutan yang mempunyai konsentrasi yang lebih rendah, sedangkan larutan hipertonis adalah larutan yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi (pekat). Dari contoh di atas yang merupakan larutan hipotonis adalah air dalam potongan kentang jika dibandingkan dengan laturan gula.

 VIII. Kesimpulan
Difusi merupakan proses perpindahan partikel (atom, molekul atau ion) dari bagian yang memiliki konsentrasi lebih tinggi ke bagian yang memiliki konsntrasi lebih rendahsebagai hasil dari gerak acak. Osmosis merupakan perpindahan air (sebagai pelarut utama pada sistem biologi) dengan difusi pada membran permeabel selektif. Apabila larutan gula dibuat makin pekat, konsentrasinya semakin besar, maka kekurangan berat yang dialami oleh potongan kentang itu akan semakin besar dan cepat karena perbedaan konsentrasi zat semakin besar. Hal tersebut mengakibatkan air semakin cepat berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
.
IX. Daftar Pustaka
Google. 2012. Difusi dan osmosis (online), http://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis
diakses pada hari Selasa, 4 September 2012 pukul 16.00 WIB

                                                                                                Kebumen, 4 September 2012
                                                                                                Praktikan



                                                                                                Kurniawan Andre Cahyono




LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
MENGAMATI PERISTIWA OSMOSIS DAN DIFUSI







                                                



Oleh

KURNIAWAN ANDRE CAHYONO
XI IPA 4 / 13



SMA NEGERI 1 KEBUMEN
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013






LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar