I. Judul kegiatan dan
Tanggal praktikum
- Judul Kegiatan : Mengamati Peristiwa Osmosis dan Difusi
- Tanggal Praktikum : Rabu, 29 Agustus 2012
II. Tujuan Percobaan
Tujuan praktikum
ini adalah untuk mengamati pengaruh peristiwa osmosis dan difusi terhadap massa
benda
III. Dasar teori
Difusi adalah peristiwa
mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan
terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak
ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun
cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari
cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini
terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang
diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa
faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
- Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
- Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
- Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
- Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
- Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Osmosis
adalah difusi zat pelarut melintasi membran. Pada makhluk hidup zat
pelarut selalu air. Osmosis didefinisikan sebagai pergerakan air (zat pelarut)
melalui membran permeabel selektif, dari area dengan konsentrasi air yang
tinggi ke area dengan konsentrasi air yang rendah (James, 2008). Beberapa
faktor yang mempengaruhi difusi antara lain sebagai berikut :
1. Ukuran partikel, semakin kecil, cepat partikel
itu akan bergerak,sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
2. Ketebalan membran,
semakin tebal membran, semakin lambatkecepatan difusi.
3. Luas suatu area,
semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
4. Jarak, semakin besar jarak antara dua konsentrasi,
semakin lambat kecepatan difusinya
5. Suhu, semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi
untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka semakin cepat pula kecepatan
difusinya (Anonim A, 2009).
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
osmosis,antara lain :
1.Ukuran zat terlarut, semakin banyak zat terlarut maka
kecepatan osmosisnya semakin cepat.
2. Ketebalan membran, semakin tebal suatu membran
akan menghambat terjadinya osmosis.
3.Luas permukaan membran, kadar resapan menjadi lebih
cepat jika luas permukaan membran untuk resapan lebih besar.
IV.Alat dan bahan
Alat: Bahan :
1.
Neraca
digital 1. Larutan gula (5%,
10%, 15%)
2.
Cutter 2.
Air
3.
4 cawan 3. Larutan garam (5%,
10%, 15%)
4.
Lap 4. Wortel
5.
Beaker 5. Kentang
6.
Kertas
buram
7.
Sendok
V. Langkah Kerja:
1. Kupas dan potong wortel dan kentang berbentuk kubus masing-masing sebanyak 8 potong
1. Kupas dan potong wortel dan kentang berbentuk kubus masing-masing sebanyak 8 potong
2. Ambil air dan larutan gula (5%, 10%, 15%)
kemudian masukkan pada masing- masing cawan yang telah ditandai
3. Timbanglah berat kentang dan wortel yang
berbentuk kubus
4. Masukkan potongan kentang dan wortel di
setiap cawan selama 15 menit
5. Setelah 15 menit, potongan wortel dan kentang
itu di angkat dan dibiarkan diatas kertas buram sampai kering
6. Setelah kering, timbanglah berat potongan
wortel dan kentang. Kemudian catatlah hasilnya pada sebuah tabel
7. Ulangi langkah ke-2 sampai ke-7 dengan
mengganti larutan gula menjadi larutan garam
VI. Hasil Pengamatan
Larutan Gula
No
|
Bahan
|
Berat
awal
(gr)
|
Berat
Akhir (gr)
|
|||
Larutan
gula 5%
|
10%
|
15%
|
Air
|
|||
1
|
Wortel
|
Air = 2,1
5% = 1,8
10 %
= 2,1
15 %
= 1,8
|
2,2
|
|||
1,9
|
||||||
2,2
|
||||||
1,9
|
||||||
2
|
Kentang
|
Air = 2
5 % = 2
10 %
= 1,5
15 %
= 1,9
|
2
|
|||
2,1
|
||||||
1,5
|
||||||
1,9
|
Larutan Garam
No
|
Bahan
|
Berat
awal
(gr)
|
Berat
Akhir (gr)
|
|||
Larutan
garam 5%
|
10%
|
15%
|
Air
|
|||
1
|
Wortel
|
Air = 2,1
5% = 1,6
10 %
= 1,6
15 %
= 1,9
|
2,2
|
|||
1,5
|
||||||
1,5
|
||||||
1,5
|
||||||
2
|
Kentang
|
Air = 2
5
% = 1,3
10 %
= 1,6
15 %
= 1,3
|
2
|
|||
1,2
|
||||||
1,3
|
||||||
1
|
VII. Pembahasan:
Dalam praktikum ini,
praktikan memulai dengan megupas dan memotong wortel dan kentang berbentuk
kubus masing-masing sebanyak 8 potong. Selanjutnya praktikan mengambil air dan
larutan gula (5%, 10%, 15%) kemudian memasukkan pada masing- masing cawan yang
telah ditandai. Lalu praktikan menimbang berat kentang dan wortel yang
berbentuk kubus. Selanjutnya praktikan memasukkan potongan kentang dan wortel di
setiap cawan selama 15 menit. Langkah selanjutnya adalah meletakkan potongan
wortel dan kentang itu dan di angkat kemudian dibiarkan diatas kertas buram
sampai kering. Setelah kering, praktikan menimbang berat potongan wortel dan
kentang. Kemudian praktikan mencatat hasilnya pada sebuah tabel. Praktikan
mengulangi langkah ke-2 sampai ke-7 dengan mengganti larutan gula menjadi
larutan garam.
Hasilnya pada larutan
gula 5%, 10 %, dan 15% berat awal
wortelnya sebesar 1,8 gr; 2,1 gr; dan 1,8 gr. Pada air berat awal wortelnya
sebesar 2,1 gr. Berat akhir wortel pada larutan gula 5%, 10%, 15% adalah 1,9 gr; 2,2 gr; dan 1,9 gr. Pada air berat
akhir wortelnya adalah 2,1 gr. Sedangkan pada larutan gula 5%, 10 %, dan
15% berat awal kentangnya sebesar 2 gr;
1,5 gr; dan 1,9 gr. Pada air berat awal kentangnyanya sebesar 2 gr. Berat akhir
kentang pada larutan gula 5%, 10%, 15% adalah 2,1 gr; 1,5 gr; dan 1,9 gr. Pada air berat
akhir kentangnya adalah 2 gr. Pada larutan garam, 5%, 10 %, dan 15% berat awal wortelnya sebesar 1,6 gr; 1,6 gr;
dan 1,7 gr. Pada air berat awalnya sebesar 2,1 gr. Berat akhir pada larutan
garam 5%, 10%, 15% adalah 1,3 gr; 1,6 gr;
dan 1,3 gr. Pada air berat akhirnya adalah 2 gr. Sedangkan pada larutan garam
5%, 10 %, dan 15% berat awal kentangnya
sebesar 1,3 gr; 1,6 gr; dan 1,3 gr. Pada air berat awal kentangnyanya sebesar 2
gr. Berat akhir kentang pada larutan garam 5%, 10%, 15% adalah 1,2 gr; 1,3gr; dan 1 gr. Pada air berat akhir
kentangnya adalah 2 gr.
Pada eksperimen pengentasan wortel dari air berat mula-mula adalah 2,1 gram.
Setelah mengalami perendaman selama 15 menit didalam larutan dengan konsentrasi
0%, potongan wortel tersebut ditimbang lagi dan beratnya menjadi 2,2 gram.
Berat awal dan berat akhir dari wortel tersebut menunjukkan perubahan. Hal ini
berarti potongan wortel mengalami perpindahan molekul.
Pada eksperimen kentang berat mula-mula adalah 2 gram.
Setelah direndam dalam larutan gula selama 15 menit dengan konsentrasi 5%, potongan
kentang ditimbang dan beratnya menjadi
2,1 gram. Berat kentang setelah direndam dalam air bertambah 0,1 gram. Hal ini
berarti telah terjadi perpindahan molekul selama potongan kentang direndam
dalam larutan gula 5%. Dalam hal ini, konsentrasi air dalam larutan gula 5%
adalah 95%, sedangkan konsentrasi air dalam potongan kentang kurang dari 95%.
Akibat perbedaan konsentrasi tersebut, molekul air dari larutan gula berpindah
ke potongan kentang.
Pada eksperimen wortel
berat mula-mula adalah 1,6 gram. Setelah direndam dalam larutan garam
10% selama 15 menit, potongan wortel ditimbang dan beratnya menjadi 1,5 gram.
Berat wortel berkurang 0,1 gram. Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi
perpindahan molekul selama potongan wortel direndam dalam larutan garam 10%.
Konsentrasi air dalam larutan garam 10% adalah 90% sedangkan konsentrasi air
dalam potongan wortel lebih dari 90%. Akibat perbedaan konsentrasi tersebut
molekul air dari potongan wortel berpindah ke larutan garam. Konsentrasi yang
tinggi menyebabkan wortel mengapung.
Pada eksperimen kentang berat mula-mula adalah 1,3 gram.
Setelah direndam dalam larutan garam 15% selama 15 menit, potongan kentang ditimbang
dan beratnya menjadi 1 gram. Berat kentang berkurang 0,3 gram. Hal ini
membuktikan bahwa telah terjadi perpindahan molekul selama potongan kentang
direndam dalam larutan garam 15%. Konsentrasi air dalam larutan garam 15%
adalah 85% sedangkan konsentrasi air dalam potongan kentang lebih dari 85%.
Akibat perbedaan konsentrasi tersebut molekul air dari potongan kentang
berpindah ke larutan garam. Konsentrasi yang tinggi menyebabkan kentang
mengapung.
Dari hasil percobaan tersebut, praktikan mengamati bahwa
bahan yang di letakkan pada larutan gula maka beratnya akan bertambah
(mengalami peristiwa difusi) . Sedangkan bahan yang di letakkan pada larutan
garam maka berat benda akan berkurang (mengalami peristiwa osmosis).
Apabila larutan gula dibuat makin pekat, konsentrasinya
semakin besar, maka kekurangan berat yang dialami oleh potongan kentang itu
akan semakin besar dan cepat karena perbedaan konsentrasi zat semakin besar.
Hal tersebut mengakibatkan air semakin cepat berpindah dari konsentrasi rendah
ke konsentrasi tinggi.
Larutan hipotonis adalah larutan yang mempunyai
konsentrasi yang lebih rendah, sedangkan larutan hipertonis adalah larutan yang
mempunyai konsentrasi lebih tinggi (pekat). Dari contoh di atas yang merupakan
larutan hipotonis adalah air dalam potongan kentang jika dibandingkan dengan
laturan gula.
VIII. Kesimpulan
Difusi merupakan proses perpindahan partikel (atom,
molekul atau ion) dari bagian yang memiliki konsentrasi lebih tinggi ke bagian
yang memiliki konsntrasi lebih rendahsebagai hasil dari gerak acak. Osmosis
merupakan perpindahan air (sebagai pelarut utama pada sistem biologi) dengan
difusi pada membran permeabel selektif. Apabila larutan gula dibuat makin pekat, konsentrasinya
semakin besar, maka kekurangan berat yang dialami oleh potongan kentang itu
akan semakin besar dan cepat karena perbedaan konsentrasi zat semakin besar.
Hal tersebut mengakibatkan air semakin cepat berpindah dari konsentrasi rendah
ke konsentrasi tinggi.
.
IX. Daftar Pustaka
Google. 2012. Difusi dan osmosis
(online), http://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis
diakses
pada hari Selasa, 4 September 2012 pukul 16.00 WIB
Kebumen,
4 September 2012
Praktikan
Kurniawan
Andre Cahyono
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
MENGAMATI PERISTIWA OSMOSIS DAN DIFUSI

Oleh
KURNIAWAN ANDRE
CAHYONO
XI IPA 4 / 13
SMA
NEGERI 1 KEBUMEN
TAHUN
PELAJARAN 2012 / 2013
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar